HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN DBD PADA ANAK DI DESA SEBANGAU JAYA WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEBANGAU

Abstrak

ABSTRAK

Latar Belakang: Demam berdarah merupakan salah satu penyakit arbovirus yang ditularkan melalui gigitan artropoda, seperti nyamuk. Masalah yang terjadi, yaitu kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) pada anak masih tinggi dan masih ada orang tua yang tidak memahami dalam upaya pencegahan DBD serta adanya perilaku yang menyimpang sehingga penularan DBD terus bertambah. Pencegahan demam berdarah dapat dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran sikap yang mempengaruhi perilaku seseorang. Tujuan: Untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku orang tua dalam pencegahan DBD pada anak di Desa Sebangau Jaya wilayah kerja Puskesmas Sebangau. Metode: Penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel, yaitu simple random sampling dengan jumlah sampel 47 responden. Uji statistik menggunakan Sperman Rank. Populasi adalah orang tua yang mempunyai anak dari usia 0 tahun – 18 tahun. Instrument pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa orang tua yang memiliki pengetahuan baik 36 responden (77%), sikap baik 28 responden (60%) dan perilaku cukup 23 responden (49%). Hasil analisis bivariat pengetahuan dengan perilaku didapat p value 0,051 > 0,05, dan sikap dengan perilaku didapat p value 0,319 > 0,05, maka Ha ditolak dan H₀ diterima. Kesimpulan: Tidak Ada Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Perilaku Orang Tua Dalam Pencegahan DBD Pada Anak Di Desa Sebangau Jaya Wilayah Kerja Puskesmas Sebangau. Hal ini dikarenakan responden yang memiliki pengetahuan dan sikap yang baik cenderung berperilaku cukup. Diperlukan adanya kerjasama lintas sektor dan lintas program untuk meningkatkan kesadaran orang tua mengenai perilaku pencegahan DBD.

ABSTRACT

Beground: Dengue fever is an arbovirus disease that is transmitted through the bite of arthropods, such as mosquitoes. The problem that occurs is that the incidence of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in children is still high and there are still parents who do not understand efforts to prevent dengue fever and there is deviant behavior so that dengue transmission continues to increase. Prevention of dengue fever can be done by increasing attitudes, knowledge and awareness that influence a person's behavior. The purpose:  This study was to determine the relationship between knowledge and attitudes with the behavior of parents in preventing dengue fever in children in Sebangau Jaya Village, the working area of ​​the Sebangau Community Health Center. Methode: This study uses a correlational design with a cross sectional approach. The sampling technique used in this research was simple random sampling with a sample size of 47 respondents. Statistical test used Sperman Rank test. The population is parents who have children aged 0 years – 18 years. The data collection instrument uses a questionnaire. The results: Of this study indicated that the parents who had good knowledge was 36 respondents (77%), good attitude 28 respondents (60%), and enough behavior 23 respondents (49%). The results of the bivariate analysis of knowledge and behavior obtained a p value of 0.051 > 0.05, and attitudes and behavior obtained a p value of 0.319 > 0.05, so Ha was rejected and H₀ was accepted. Conclusion: There is no correlation between knowledge and attitudes with the behavior of parents in preventing dengue fever in children in Sebangau Jaya Village, Sebangau Health Center Working Area. This is because respondents who have good knowledge and attitudes tend to behave enough. There is a need for cross-sector and cross-program collaboration to increase parental awareness regarding dengue prevention behavior.