LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS DENGAN KASUS TERTINGGI WILAYAH KABUPATEN KUDUS - STUDY CASE CONTROL

Abstrak

Latar Belakang: Anemia pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan yang berdampak pada komplikasi kehamilan, gangguan pertumbuhan janin, dan meningkatnya risiko morbiditas ibu dan bayi. Status gizi, yang salah satunya diukur melalui Lingkar Lengan Atas (LILA), berperan penting dalam pembentukan hemoglobin serta menjadi indikator risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK). Puskesmas Ngembal Kulon dan Puskesmas Dersalam tercatat sebagai wilayah dengan angka anemia ibu hamil tertinggi di Kabupaten Kudus. Tujuan: engetahui hubungan antara Lingkar Lengan Atas (LILA) dan kejadian anemia pada ibu hamil di dua puskesmas dengan kasus anemia tertinggi di Kabupaten Kudus. Metodologi: Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan case-control, memanfaatkan data sekunder rekam medis tahun 2023–2024. Sampel terdiri dari 150 ibu hamil anemia (kasus) dan 677 ibu hamil tidak anemia (kontrol). Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square, serta dihitung Odds Ratio (OR) untuk mengukur besar risiko. Hasil: Sebagian besar ibu hamil memiliki LILA ≥23,5 cm (69,4%). Sebanyak 18,1% ibu hamil mengalami anemia. Hasil uji Chi-Square menunjukkan hubungan signifikan antara LILA dan anemia (p=0,000). Ibu hamil dengan LILA <23,5 cm memiliki risiko 1,921 kali lebih besar mengalami anemia dibandingkan ibu dengan LILA ≥23,5 cm (95% CI: 1,335–2,767). Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara LILA dan anemia pada ibu hamil. LILA dapat digunakan sebagai alat skrining sederhana untuk mendeteksi risiko anemia, namun tetap perlu disertai edukasi gizi, pemeriksaan hemoglobin, serta peningkatan kepatuhan konsumsi tablet Fe dalam upaya pencegahan anemia..