ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR Ny.A DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN SALBIAH ARIFIN KECAMATAN MATANG KULI ACEH UTARA TAHUN 2025
Kata Kunci:
Asuhan Kebidanan Bayi Baru LahirAbstrak
Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2020 Secara global terdapat 2,4 juta anak meninggal pada bulan pertama kehidupannya, terdapat sekitar 6700 kematian bayi baru lahir di setiap harinya atau setara dengan 47%. Seorang bidan memiliki peran penting dalam menurunkan AKI dan AKB. Adapun peran tersebut mencakup pelayanan asuhan yang komprehensif dan berkesinambungan . Tujuan study ini adalah memberi asuhan kebidanan pada Bayi Ny. A 0 - 28 hari di Praktik Mandiri Bidan Salbiah Kecamatan Matang Kuli Aceh Utara dari tanggal 13 Oktober 2025 sampai tanggal 10 November 2025 . Asuhan diberikan 3 kali dengan pendekatan manajemen varney dan pendokumentasian dalam bentuk SOAP , asuhan awal diberikan di Praktik Mandiri Bidan, selanjutnya dilakukan kunjungan rumah, ,fokus asuhan 0-6 jam yaitu memastikan bayi tetap hangat dan Inisiasi menyusu dini, bayi dapat menyusu di menit ke 40 , selanjutnya melakukan pemeriksaan fisik awal, pemberian vit K dan salap mata,serta HB0 . pada kunjungan ke 2 dan 3 asuhan berfokus pada kesehatan bayi secara keseluruhan meliputi pemeriksaan fisik , memastikan pemberian ASI eksklusif, perawatan tali pusat dan edukasi ke ibu tentang perawatan bayi . Hasil akhir dari asuhan bayi sehat ,menyusu kuat, BAB dan BAK lancar , berat badan bertambah, ibu mampu merawat bayinya dan mengatakan akan memberikan ASI secara eksklusif, Bidan agar selalu melakukan pemantauan pada bayi baru lahir saat asuhan pada setiap kunjungan ,serta memotivasi ibu untuk melakukan perawatan pada bayinya dengan demikian angka kesakitan dan kematian bayi dapat diturunkan.
According to the World Health Organization (WHO), in 2020 there were 2.4 million children worldwide who died during the first month of life, with approximately 6,700 newborn deaths occurring each day, equivalent to 47%. Midwives play an essential role in reducing maternal and neonatal mortality rates by providing comprehensive and continuous care. The purpose of this study was to provide midwifery care for Mrs. A’s infant aged 0–28 days at the Independent Midwifery Practice of Salbiah in Matang Kuli Subdistrict, North Aceh, from October 13, 2025, to November 10, 2025. The care was provided in three visits using the Varney management approach and documented in SOAP format. The initial care was given at the midwifery practice, followed by home visits. The focus of care during the first 0–6 hours included maintaining the infant’s warmth and facilitating early initiation of breastfeeding, during which the infant was able to breastfeed at 40 minutes of life. This was followed by an initial physical examination, administration of vitamin K, eye ointment, and the HB0 vaccine. During the second and third visits, the care focused on the overall health of the infant, including physical examinations, ensuring exclusive breastfeeding, umbilical cord care, and providing maternal education on infant care. The final outcomes showed that the infant was healthy, breastfeeding well, defecating and urinating regularly, gaining weight, and the mother was able to care for her baby and expressed her intention to exclusively breastfeed. Midwives are encouraged to continuously monitor newborns during each visit and motivate mothers to practice proper infant care, thereby contributing to the reduction of infant morbidity and mortality.


