LITERATURE REVIEW: PENETAPAN KADAR FLAVONOID TOTAL EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH (Piper betle L.) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Abstrak

Daun sirih (Piper betle L.) merupakan tanaman tradisional yang dikenal mengandung senyawa flavonoid dengan berbagai aktivitas farmakologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji metode penetapan kadar flavonoid total dalam ekstrak etanol daun sirih menggunakan spektrofotometri UV-Vis melalui tinjauan literatur naratif. Pencarian literatur dilakukan pada database Google Scholar, ScienceDirect, PubMed, dan SINTA dengan kata kunci terkait. Hasil tinjauan dari lima penelitian (2015-2025) menunjukkan bahwa kadar flavonoid total ekstrak etanol daun sirih bervariasi antara 1,07% hingga 17,6 mg QE/g ekstrak. Variasi ini dipengaruhi oleh jenis daun (hijau atau merah), metode ekstraksi (maserasi, soxhlet, refluks), jenis dan konsentrasi pelarut, serta panjang gelombang maksimum (λmaks) yang digunakan, yaitu dalam rentang 420-438 nm. Metode soxhlet memberikan hasil kadar flavonoid tertinggi karena efisiensi ekstraksinya yang lebih baik dengan pelarut panas yang bersirkulasi kontinu. Kuersetin digunakan sebagai standar pembanding dalam semua penelitian. Disimpulkan bahwa spektrofotometri UV-Vis merupakan metode yang cepat, sensitif, dan andal untuk penetapan kadar flavonoid total daun sirih, meskipun diperlukan standardisasi kondisi analisis yang lebih detail untuk hasil yang lebih konsisten.

Betel leaf (Piper betle L.) is a traditional plant known to contain flavonoid compounds with various pharmacological activities. This study aims to examine the method for determining the total flavonoid content in the ethanolic extract of betel leaves using UV-Vis spectrophotometry through a narrative literature review. Literature searches were conducted on Google Scholar, ScienceDirect, PubMed, and SINTA databases using relevant keywords. The review of five studies (2015-2025) showed that the total flavonoid content of betel leaf ethanolic extract varied between 1.07% to 17.6 mg QE/g extract. This variation was influenced by the type of leaf (green or red), extraction method (maceration, soxhlet, reflux), type and concentration of solvent, and the maximum wavelength (λmax) used, which ranged from 420-438 nm. The soxhlet method yielded the highest flavonoid content due to its better extraction efficiency with continuously circulating hot solvent. Quercetin was used as a comparison standard in all studies. It was concluded that UV-Vis spectrophotometry is a fast, sensitive, and reliable method for determining the total flavonoid content of betel leaves, although more detailed standardization of analytical conditions is needed for more consistent results.