FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA KURIR DI SPX PANCUR BATU HUB
Kata Kunci:
Kelelahan Kerja, Kurir, Status Gizi, Usia, Durasi KerjaAbstrak
Tingginya beban kerja, target pengiriman harian, serta panjangnya durasi kerja di SPX Pancur Batu Hub menimbulkan potensi kelelahan kerja pada kurir yang berdampak pada produktivitas dan keselamatan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja pada pekerja kurir di SPX Pancur Batu Hub. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 92 responden yang diambil melalui teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat signifikansi 95% (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan kelelahan kerja (p = <0,001), status gizi dengan kelelahan kerja (p = 0,001), dan durasi kerja dengan kelelahan kerja (p = <0,001). Sementara itu, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan kelelahan kerja (p = 0,283). Temuan ini menunjukkan bahwa faktor internal dan eksternal seperti usia, status gizi, dan durasi kerja memiliki kontribusi nyata terhadap tingkat kelelahan yang dirasakan oleh kurir dalam menjalankan tugasnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa upaya promotif dan preventif perlu dilakukan oleh perusahaan untuk mengurangi risiko kelelahan kerja, antara lain dengan memperhatikan status gizi, pengaturan durasi kerja, serta pendekatan khusus berdasarkan usia pekerja. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengembangan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja bagi kurir logistik.
The high workload, daily delivery targets, and long working hours at SPX Pancur Batu Hub create the potential for work fatigue among couriers, which affects both productivity and occupational safety. This study aimed to identify the factors associated with work fatigue among couriers at SPX Pancur Batu Hub. The research employed a quantitative approach with a cross-sectional design. A total of 92 respondents were selected using the total sampling technique. Data were collected through questionnaires and analyzed using the Chi-Square test with a 95% significance level (α = 0.05). The results showed a significant relationship between age and work fatigue (p < 0.001), nutritional status and work fatigue (p = 0.001), and working duration and work fatigue (p < 0.001). Meanwhile, no significant relationship was found between gender and work fatigue (p = 0.283). These findings indicate that both internal and external factors such as age, nutritional status, and working duration contribute significantly to the level of fatigue experienced by couriers in carrying out their tasks. The conclusion of this study emphasizes the need for promotive and preventive measures by the company to reduce the risk of work fatigue, including attention to nutritional status, regulation of working hours, and specific approaches based on workers’ age. It is expected that the results of this research can serve as a consideration in the development of occupational safety and health policies for logistics couriers.


