INFANTISIDA : KAJIAN LITERATUR TENTANG PEMERIKSAAN FORENSIK BAYI BARU LAHIR PADA KASUS INFATISIDA DI INDONESIA

Abstrak

Latar Belakang: [translate: Infantisida] merupakan masalah serius di Indonesia yang membutuhkan pemeriksaan forensik mendalam untuk memastikan apakah bayi lahir hidup, penyebab kematian, dan perubahan pascakematian. Keterbatasan metode dan kesiapan tenaga medis menjadi kendala dalam penanganan kasus ini. Tujuan: Tinjauan Literatur Naratif ini bertujuan untuk mensintesis temuan terkait efektivitas pemeriksaan forensik pada kasus infantisida, termasuk identifikasi tanda lahir hidup, analisis penyebab kematian, dan evaluasi perubahan pascakematian pada bayi baru lahir di Indonesia. Metode: Metode naratif digunakan dengan pencarian literatur pada Google Scholar, Scopus, ScienceDirec t, dan SINTA menggunakan Operator Boolean yang mengombinasikan kata kunci: (infantisida OR pembunuhan bayi) AND (pemeriksaan forensik OR tanda lahir hidup) AND (penyebab kematian) AND (perubahan pascakematian). Empat artikel relevan dipilih untuk analisis sinergis. Hasil: Sintesis literatur menunjukkan pemeriksaan histopatologi, identifikasi tanda lahir hidup seperti aspirasi cairan paru, petechiae, sianosis, serta dokumentasi visum et repertum secara efektif membantu membuktikan kasus infantisida. Namun, keterbatasan teknis dan keragaman kesiapan tenaga forensik menjadi tantangan utama. Kesimpulan: Pemeriksaan forensik yang menyeluruh terbukti efektif dalam mendukung investigasi kasus infantisida di Indonesia. Penguatan kapasitas sumber daya manusia dan pengembangan metode standar diperlukan guna meningkatkan penanganan kasus.

Background: Infanticide remains a serious issue in Indonesia requiring thorough forensic examinations to determine whether the newborn was born alive, the cause of death, and postmortem changes. Limitations in methods and readiness of medical personnel pose challenges in handling these cases. Objectives: This Narrative Literature Review aims to synthesize findings related to the effectiveness of forensic examinations in infanticide cases, including identification of signs of live birth, cause of death analysis, and evaluation of postmortem changes in newborns in Indonesia. Methods: A narrative approach was employed with literature searches on Google Scholar, Scopus, ScienceDirect, and SINTA using Boolean operators combining keywords: (infanticide OR newborn killing) AND (forensic examination OR signs of live birth) AND (cause of death) AND (postmortem changes). Four relevant articles were selected for synergistic analysis. Results: The literature synthesis indicates that histopathological examination, identification of live birth signs such as pulmonary aspiration, petechiae, cyanosis, and documentation of visum et repertum effectively support infanticide case proof. However, technical limitations and heterogeneity in forensic personnel readiness remain major challenges. Conclusion: Comprehensive forensic examination is effective in supporting the investigation of infanticide cases in Indonesia. Strengthening human resource capacity and developing standardized methods are required to improve case management.