FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN MATA PADA PEKERJA LAS SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN PAHLAWAN, KECAMATAN MEDAN PERJUANGAN
Kata Kunci:
Kelelahan Mata, Pekerja Las, Sektor Informal, Alat Pelindung Diri, Durasi IstirahatAbstrak
Kelelahan mata (astenopia) merupakan salah satu masalah kesehatan kerja yang umum dialami oleh pekerja las di sektor informal akibat paparan sinar ultraviolet (UV), percikan logam, dan jam kerja yang panjang tanpa istirahat yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan mata pada pekerja las di Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Medan Perjuangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional dan melibatkan 55 responden yang dipilih melalui teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner Visual Fatigue Index (VFI), dan dianalisis dengan uji chi-square serta regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden (69,1%) mengalami kelelahan mata. Analisis bivariat menunjukkan bahwa hanya dua variabel durasi istirahat dan penggunaan alat pelindung diri (APD) yang memiliki hubungan signifikan dengan kelelahan mata. Analisis multivariat memperkuat hasil tersebut, dengan nilai p = 0,002 untuk durasi istirahat dan penggunaan APD. Sementara itu, variabel usia (p = 0,755), masa kerja (p = 0,697), dan lama paparan (p = 0,223) tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Temuan ini menekankan pentingnya pengaturan waktu istirahat yang cukup serta penggunaan APD secara konsisten dalam upaya mencegah kelelahan mata pada pekerja las sektor informal. Durasi istirahat yang kurang dari 10 menit per jam kerja dan tidak digunakannya APD saat bekerja menjadi faktor utama yang berkontribusi terhadap terjadinya kelelahan mata.