PENGARUH KONSUMSI TEH HERBAL CHAMOMILE TERHADAP INTENSITAS NYERI HAID PADA SISWI SMA NEGERI 1 KARANGGEDE
Kata Kunci:
Nyeri Haid, Remaja, Teh ChamomileAbstrak
Latar Belakang: Masa remaja, berlangsung antara usia 11 hingga 20 tahun, pada usia ini sering kali dihadapkan pada masalah kesehatan, salah satunya adalah nyeri haid atau dismenorea. Prevalensi nyeri haid bervariasi di seluruh dunia, data WHO menunjukkan bahwa 90% wanita mengalami nyeri haid dan 10-15% di antaranya mengalami nyeri berat. Di Indonesia, sekitar 64,25% remaja putri mengalami nyeri haid, yang dapat mengganggu proses belajar dan kualitas hidup. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi teh herbal chamomile terhadap intensitas nyeri haid pada siswi SMA Negeri 1 Karanggede. Metode: Metode yang digunakan adalah pre-experimental dengan desain one group pretest-posttest. Sampel terdiri dari 30 siswi yang mengalami nyeri haid di SMA Negeri 1 Karanggede, Boyolali. Teknik sampling menggunakan metode non-probability dengan teknik consecutive sampling. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank. Penilaian intensitas nyeri menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) sebelum dan sesudah pemberian teh chamomile selama 2 hari saat menstruasi. Hasil: Hasil penelitian mayoritas responden sebelum intervensi berada pada intensitas nyeri 7, sedangkan sesudah intervensi mayoritas mengalami penurunan di intensitas nyeri 3. Uji Wilcoxon Signed Rank menunjukkan intensitas nyeri haid sebelum dan sesudah diberikan teh chamomile menghasilkan nilai p=0,000 (<0,05). Kesimpulan: Ada pengaruh konsumsi teh herbal chamomile terhadap intensitas nyeri haid pada siswi SMA Negeri 1 Karanggede.
Background: Adolescence, between the ages of 11 to 20 years, at this age is often faced with health problems, one of which is menstrual pain or dysmenorrhea. The prevalence of menstrual pain varies throughout the world, WHO data shows that 90% of women experience menstrual pain and 10-15% of them experience severe pain. In Indonesia, around 64.25% of adolescent girls experience menstrual pain, which can interfere with the learning process and quality of life. Objective: This study aims to determine the effect of chamomile herbal tea consumption on the intensity of menstrual pain in female students of SMA Negeri 1 Karanggede. Method: The method used is pre-experimental with a one group pretest-posttest design. The sample consisted of 30 female students who experienced menstrual pain at SMA Negeri 1 Karanggede, Boyolali. The sampling technique used the non-probability method with consecutive sampling technique. Data analysis used the Wilcoxon Signed Rank test. Assessment of pain intensity using the Numeric Rating Scale (NRS) before and after giving chamomile tea for 2 days during menstruation. Results: The results of the study showed that the majority of respondents before the intervention were on a pain scale of 7, while after the intervention the majority experienced a decrease in the pain scale of 3. The Wilcoxon Signed Rank test showed that the intensity of menstrual pain before and after being given chamomile tea produced a p value = 0.000 (<0.05). Conclusion: There is an effect of consuming chamomile herbal tea on the intensity of menstrual pain in female students of SMA Negeri 1 Karanggede.