PERILAKU IBU DAN PERAN AYAH DALAM PEMBERIAN MPASI DI PUSKESMAS BROHOL KOTA TEBING TINGGI

Penulis

  • Rahma Dini Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan
  • Reni Agustina Harahap Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Kata Kunci:

MPASI, Perilaku Ibu, Peran Ayah, Stunting, Gizi Anak

Abstrak

Stunting masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia, termasuk di Kota Tebing Tinggi. Kondisi ini terjadi akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan anak. Salah satu penyebabnya adalah pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang tidak tepat, baik dari segi waktu, kualitas, maupun frekuensinya. Ibu berperan sebagai pelaksana utama dalam pemberian MPASI, sedangkan ayah diharapkan memberikan dukungan, meskipun dalam praktiknya keterlibatan ayah masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perilaku ibu dan peran ayah dalam pemberian MPASI serta kaitannya dengan kejadian stunting. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan fenomenologis terhadap informan yang terdiri dari orang tua, kader posyandu, dan petugas puskesmas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun ibu memiliki pengetahuan dasar tentang MPASI, masih banyak ditemukan kesalahan dalam praktiknya. Selain itu, peran ayah umumnya hanya terbatas pada dukungan ekonomi, tanpa keterlibatan langsung dalam proses pemberian makanan. Faktor ekonomi, pendidikan, dan komunikasi antara orang tua menjadi hambatan utama dalam pemenuhan gizi anak. Kesimpulannya, ketidaktepatan perilaku ibu dan kurangnya dukungan dari ayah menjadi faktor yang meningkatkan risiko stunting. Oleh karena itu, diperlukan intervensi edukatif yang melibatkan kedua orang tua, serta dukungan lintas sektor untuk memperkuat peran keluarga dalam mencegah stunting.

Stunting remains a major public health concern in Indonesia, including in Tebing Tinggi City. This condition results from chronic nutritional deficiencies, particularly during the critical first 1,000 days of a child’s life. One of the primary contributing factors is the improper provision of complementary feeding (MPASI) in terms of timing, quality, and frequency. While mothers play a central role in MPASI practices, fathers are expected to provide support; however, their involvement remains limited in practice. This study aims to explore maternal behavior and the father’s role in MPASI provision and their relationship to stunting incidence. A qualitative method with a phenomenological approach was used, involving informants such as parents, health workers, and community health volunteers. The findings indicate that although most mothers possess basic knowledge of MPASI, inappropriate feeding practices persist. Additionally, fathers’ contributions are mostly limited to financial support, with minimal involvement in decision-making or direct care. Economic constraints, low education, and poor communication between parents are major barriers to adequate child nutrition. In conclusion, improper maternal feeding behavior and limited paternal involvement significantly contribute to the risk of stunting. Therefore, educational interventions involving both parents and cross-sector collaboration are essential to strengthen the role of families in stunting prevention.

Unduhan

Diterbitkan

2025-08-30