HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA PADA MAHASISWI KEPERAWATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
Kata Kunci:
Dukungan Keluarga, Perilaku Pencegahan Anemia, Remaja PerempuanAbstrak
Anemia pada remaja dapat bertahan hingga dewasa, berpotensi meningkatkan tingkat kematian bayi baru lahir dan ibu, serta kejadian kelahiran prematur dan bayi dengan berat lahir rendah. Kementerian Kesehatan RI melaporkan pada tahun 2023 bahwa prevalensi keseluruhan adalah 16,2%, dengan perempuan menunjukkan prevalensi yang lebih besar sebesar 18,5% dibandingkan dengan 14,4% untuk laki-laki. Peningkatan prevalensi anemia pada remaja terkait dengan perilaku pencegahan yang tidak memadai, yang dipengaruhi oleh dukungan keluarga. Penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian meliputi seluruh mahasiswa keperawatan reguler semester II Universitas Aisyiyah Yogyakarta berusia ≤19 tahun, dengan total 175 tanggapan. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah pengambilan sampel total. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner tertutup yang berfokus pada dukungan keluarga dan perilaku terkait pencegahan anemia. Analisis tersebut mencakup analisis univariat untuk menentukan distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan korelasi Momen Produk Pearson. Analisis Pearson Product Moment memperoleh nilai p 0,000 untuk variabel dukungan keluarga dan nilai p 0,000 untuk variabel perilaku pencegahan anemia. Dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dan perilaku pencegahan anemia di kalangan mahasiswa keperawatan di Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Mahasiswa keperawatan diharapkan dapat meningkatkan pencegahan anemia dengan manajemen diet, konsumsi suplemen zat besi secara konsisten, dan pemeriksaan kesehatan secara teratur. Peneliti lebih lanjut didorong untuk menyelidiki populasi yang lebih luas dan lebih heterogen sambil memperhitungkan variabel seperti pengetahuan, sikap, dan akses ke layanan kesehatan.
Anemia in teenagers may persist into adulthood, potentially increasing newborn and maternal mortality rates, as well as the incidence of premature births and low birth weight babies. The Indonesian Ministry of Health reported in 2023 that the overall prevalence is 16.2%, with women exhibiting a greater prevalence of 18.5% compared to 14.4% for men. The increased prevalence of anemia in teenagers is related to inadequate preventive behaviors, which are affected by familial support. This research employed a quantitative methodology with a cross-sectional design. The study population included all regular second-semester nursing students at Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta aged ≤19 years, totaling 175 responses. The sampling method employed was total sampling. Data collection was conducted using a closed questionnaire focused on familial support and behaviors related to anemia prevention. The analysis included univariate analysis to determine the frequency distribution and bivariate analysis with Pearson Product Moment correlation. The Pearson Product Moment analysis obtained a p-value of 0.000 for the family support variable and a p-value of 0.000 for the anemia preventive behavior variable. It may be stated that a significant relationship exists between family support and anemia prevention behavior among nursing students at Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta. Nursing students are expected to improve anemia prevention by dietary management, consistent consumption of iron supplements, and regular health checks. Further researchers are encouraged to investigate a broader and more heterogeneous population while accounting for variables such as knowledge, attitudes, and access to healthcare services.