ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DENGAN HALUSINASI GANGGUAN PERSEPSI SENSORI PENERAPAN TERAPI MUSIK KLASIK DI RUANG NURI RSJ. DAERAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2025

Penulis

  • Erika Sari Universitas Aisyah Pringsewu
  • Ardinata Universitas Aisyah Pringsewu
  • Feri Agustryani Universitas Aisyah Pringsewu

Kata Kunci:

Halusinasi, Tanda Gejala, Terapi Musik Klasik

Abstrak

Berdasarkan data dari Badan Kesehatan Usaha Dunia (WHO) pada tahun 2022 bahwa 24 juta orang atau 1 dari 300 orang (0,32%) dan di indonesia sebesar 1,7 per 1000 penduduk atau sekitar 4.539.000 mengalami gangguan jiwa dari tingkat rigan hingga berat. Berdasarkan pra survey yang diperoleh dari RSJ.pada bulan oktober 2024 diketahui jumlah penderitaan yang dialami kekambuhan sebanyak 282 (2,82%). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi musik klasik terhadap halusinasi di ruang Nuri Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis dengan pendekatan pra- eksperimental rancangan one group pre test- post test. dengan masalah keperawatan gangguan persepsi yang dirawat di Ruang Nuri RSJ Daerah Provinsi Lampung pada 20 Maret sampai  26 Maret 2025. Intervensi diberikan adalah terapi musik klasik Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi dengan menggunakan instrument lembar penilaian tanda dan gejala halusinasi, SOP terapi musik klasik dan informed consent Hasil asuhan keperawatan pada pasien halusinasi dengan  gangguan persepsi sensori menggunakan terapi terapi musik klasik terbukti efektif untuk penurunan tanda dan gejala halusinasi. Berdasarkan hasil yang didapatkan rata-rata tanda dan gejala halusinasi sebelum diberikan intervensi 72,7% kemudian setelah diberikan intervensi menjadi 40,9% pada hari ke-3.Hasil Karya Ilmiah ini diharapkan mampu meningkatkan petugas Kesehatan atau perawat dalam melakukan asuhan keperawatan klien yang mengalami masalah halusinasi dapat menerapkan seni musik klasik sebagai terapi non farmakologi sehingga pelaksanaan asuhan keperawatan dapat diberikan secara komprehensif.

According to data from the World Health Organization (WHO) in 2022, 24 million people, or one in 300 individuals (0.32%), suffer from mental disorders globally. In Indonesia, the prevalence is 1.7 per 1000 people, or approximately 4,539,000 individuals, experiencing mental disorders ranging from mild to severe. Based on a preliminary survey conducted at the Regional Mental Hospital in October 2024, it was found that the number of patients experiencing relapse was 282 (2.82%). The research objective is to determine the effect of classical music therapy on hallucinations in the Nuri Ward of the Pscychiatric Hospital of Lampung Province. The research design used in this study is an analytical approach with a pre-experimental design of one group pre-test post-test, involving patients with perceptual disturbances being treated in the Nuri Ward from March 20th up to March 26th 2025. The intervention administered was classical music therapy. Data collection techniques used included interviews, observation, and documentation, utilizing tools such as a hallucination signs and symptoms assessment sheet, the standard operational for classical music therapy, and informed consent forms. The results of the nursing care provided to patients experiencing hallucinations due to sensory perception disturbances using classical music therapy proved effective in reducing signs and symptoms of hallucinations. Based on the findings, the average percentage of hallucination signs and symptoms before the intervention was 72.7%, which decreased to 40.9% by the third day after the intervention. This scientific paper is expected to enhance healthcare workers’ or nurses’ ability to provide nursing care to clients experiencing hallucinations by incorporating classical music as a non-pharmacological therapy. This enables nursing care to be delivered comprehensively.

Unduhan

Diterbitkan

2025-07-30