PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST SECTIO CAESAREA DI RUANG NIFAS RSU PERMATA BUNDA MALANG

Abstrak

Nyeri post operasi sectio caesarea (SC) merupakan keluhan utama yang sering dialami oleh pasien dan dapat menghambat mobilisasi serta memperlambat proses pemulihan. Mobilisasi dini merupakan salah satu intervensi non-farmakologis yang dapat diterapkan untuk menurunkan intensitas nyeri sekaligus mempercepat proses pemulihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mobilisasi dini terhadap intensitas nyeri pada pasien post SC di Ruang Nifas RSU Permata Bunda Malang. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian terdiri dari 30 ibu primi gravida post sectio caesarea yang dipilih melalui teknik accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara dengan menggunakan Skala Penilaian Numerik (NRS), kemudian dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Sebelum dilakukan mobilisasi dini, mayoritas responden (87%) mengalami nyeri berat. Setelah dilakukan mobilisasi dini, terjadi penurunan nyeri yang signifikan, di mana 83% responden mengalami nyeri ringan. Hasil analisis uji Wilcoxon menunjukkan nilai p = 0,000 (p < 0,05), yang mengindikasikan adanya pengaruh signifikan antara mobilisasi dini dan penurunan intensitas nyeri. Dengan demikian, mobilisasi dini terbukti efektif dalam menurunkan nyeri pada pasien post SC dan direkomendasikan sebagai bagian dari prosedur perawatan standar di ruang nifas.

Postoperative sectio caesarea (SC) pain is a major complaint that is often experienced by patients and can hinder mobilization and slow down the recovery process. Early mobilization is one of the non-pharmacological interventions that can be applied to reduce pain intensity while accelerating the recovery process. This study aims to determine the effect of early mobilization on pain intensity in post SC patients in the Nifas Room of Permata Bunda Hospital Malang. This study used a cross-sectional design with a quantitative approach. The study sample consisted of 30 primi gravida post SC mothers selected through accidental sampling technique. Data were collected through observation and interview using the Numeric Rating Scale (NRS), then analyzed using the Wilcoxon test. Before early mobilization, the majority of respondents (87%) experienced severe pain. After early mobilization, there was a significant decrease in pain, where 83% of respondents experienced mild pain. The results of the Wilcoxon test analysis showed a p value = 0.000 (p < 0.05), which indicated a significant influence between early mobilization and decreased pain intensity. Thus, early mobilization is proven to be effective in reducing pain in post SC patients and is recommended as part of standard care procedures in the postpartum room.