ANALISIS SANITASI DI SEKOLAH DASAR NEGERI PANCUR BATU
Kata Kunci:
Sanitasi Sekolah, Fasilitas Sanitasi, Air Bersih, Kesling, SD Negeri Pancur BatuAbstrak
Sanitasi yang memadai di lingkungan sekolah berperan penting dalam menjaga kesehatan siswa dan mendukung proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi fasilitas sanitasi di SD Negeri 101816 Pancur Batu. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas toilet di sekolah ini hanya tersedia dua unit dan belum memenuhi rasio ideal, serta belum ada pemisahan berdasarkan jenis kelamin. Sebagian wastafel cuci tangan tidak berfungsi optimal, saluran air tidak lancar, dan ketersediaan sabun tidak konsisten. Sumber air bersih bergantung pada sumur bor dengan debit yang tidak stabil, terutama saat musim kemarau. Tempat pembuangan sampah sudah tersedia namun kebersihan di sekitar area pembuangan masih kurang terjaga. Sistem pembuangan air limbah (SPAL) sebagian masih berupa saluran terbuka yang menimbulkan risiko kesehatan dan keselamatan. Hambatan utama yang dihadapi sekolah meliputi keterbatasan anggaran, rendahnya prioritas pengelolaan sanitasi, serta kurangnya partisipasi masyarakat dan pemerintah daerah. Kondisi sanitasi yang belum optimal ini berdampak terhadap kenyamanan siswa, risiko penyakit menular, serta menurunnya motivasi belajar. Upaya perbaikan yang telah dilakukan sekolah mencakup perbaikan fasilitas fisik, pengadaan sumber air bersih tambahan, edukasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta pelibatan komite sekolah dan orang tua. Penelitian ini merekomendasikan perlunya sinergi lintas sektor untuk meningkatkan kualitas sanitasi sekolah secara berkelanjutan.
 Adequate sanitation in schools plays a crucial role in maintaining student health and supporting the learning process. This study aims to analyze the condition of sanitation facilities at SD Negeri 101816 Pancur Batu. A descriptive quantitative method was applied, using observation, interviews, and documentation techniques. The results show that the school has only two toilet units, which do not meet the ideal ratio and lack gender separation. Several handwashing sinks are not functioning optimally, water drainage is inadequate, and the availability of soap is inconsistent. The clean water supply depends on a borehole well with an unstable flow, particularly during the dry season. Waste disposal facilities are available, but cleanliness around the waste area remains insufficient. The wastewater disposal system (SPAL) is partly comprised of open drains, posing health and safety risks. The main obstacles faced by the school include limited operational budgets, low prioritization of sanitation management, and a lack of community and local government involvement. These suboptimal sanitation conditions affect student comfort, increase the risk of infectious diseases, and decrease learning motivation. Improvement efforts undertaken by the school include physical facility repairs, additional clean water supply, hygiene and healthy behavior education (PHBS), and the involvement of the school committee and parents. This study recommends cross-sectoral collaboration to sustainably improve school sanitation quality.