HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUUWATU KOTA KENDARI TAHUN 2025

Penulis

  • Wa Riska La Poleko Universitas Halu Oleo
  • Siti Rabbani Karimuna Universitas Halu Oleo
  • Lade Albar Kalza Universitas Halu Oleo

Kata Kunci:

Diare, Pengolahan Air Minum, Sumber Air Bersih, Pengelolaan Sampah Rumah Tangga, Penggunaan Jamban Keluarga, Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)

Abstrak

Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya, ditandai dengan peningkatan volume, keenceran, serta frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali sehari dan pada neonatus lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir darah.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari 2025. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatf analitik observasional dengan desain cross sectional study, Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita yang tercatat pada buku register di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari di hitung dari bulan Januari sampai September Tahun 2025 yaang berjumlah 3.982 balita dengan sampel sebanyak 134 yang dipilih menggunakan rumus Lemeshow. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengolahan air minum ( p value = 1,000 ) dengan kejadian diare pada balita, terdapat hubungan antara sumber air bersih ( p value = 0,038 ) dengan kejadian diare pada balita, terdapat hubungan antara pengelolaan sampah rumah tangga ( p value = 0,005 ) dengan kejadian diare pada balita, tidak terdapat hubungan antara penggunaan jamban ( p value = 0,066 ) dengan kejadian diare pada balita, tidak terdapat hubungan antara Saluran Pembungan Air Limbah (SPAL) (p value = 0,687) dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Tahun 2025.

Diarrhea is a condition of abnormal or unusual stool discharge, characterized by increased volume, thinness, and frequency of defecation more than 3 times a day and in neonates more than 4 times a day with or without blood mucus. The purpose of this study was to determine the relationship between environmental sanitation and the incidence of diarrhea in toddlers in the Puuwatu Health Center work area, Kendari City 2025. The type of research used was quantitative analytical observational research with a cross-sectional study design. The population in this study were all toddlers recorded in the register book in the Puuwatu Health Center Work Area, Kendari City, calculated from January to September 2025, totaling 3,982 toddlers with a sample of 134 selected using the Lemeshow formula. The analysis used in this study was univariate and bivariate analysis using the chi-square test. The results of this study indicate that there is no relationship between drinking water treatment (p value = 1.000) and the incidence of diarrhea in toddlers, there is a relationship between clean water sources (p value = 0.038) and the incidence of diarrhea in toddlers, there is a relationship between household waste management (p value = 0.005) and the incidence of diarrhea in toddlers, there is no relationship between the use of latrines (p value = 0.066) and the incidence of diarrhea in toddlers, there is no relationship between Wastewater Drainage Channels (SPAL) (p value = 0.687) and the incidence of diarrhea in toddlers in the working area of the Puuwatu Health Center, Kendari City in 2025.

Unduhan

Diterbitkan

2025-03-30