ANALISA PENINGKATAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL PADA LANSIA DENGAN OSTEOARTHRITIS GENUE TERHADAP PEMBERIAN LATIHAN STRENGTHENING EXERCISE

Penulis

  • Yuni Mutiara Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
  • Sugiharto Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Kata Kunci:

Kemampuan Fungsional, Lansia, Strengthening Exercise

Abstrak

Osteoarthritis merupakan penyakit radang sendi yang paling banyak menyebabkan kecacatan pada lansia. Di Indonesia, prevalensi osteoartritis mencapai 5% pada usia 61 tahun. Untuk osteoartritis lutut prevalensinya cukup tinggi yaitu 15,5% pada pria dan 12,7% pada Wanita. Diagnosis klinis dari Osteoarthritis (OA) umumnya meliputi rasa nyeri dan kekakuan pada sendi, disertai mobilitas sendi yang berkurang. Penurunan fungsi sendi, kaki menjadi pincang, kesulitan dalam naik tangga, ketidakmampuan berjalan jauh, atau keterbatasan untuk melakukan aktivitas sehari-hari dapat menjadi alasan pasien untuk mencari pertolongan medis. Salah satu terapi non-farmakologi yang dapat digunakan adalah strengthening exercise. Stretching maupun strengthening adalah aktivitas yang berfungsi meningkatkan fleksibilitas otot dan jangkauan gerakan persendian serta meregangkan otot. Metode : Penelitian ini mengakses PubMed dan pencarian luas pada google scholar dan gerbang garuda untuk artikel berbahasa Indonesia. Pencarian dilakukan dengan mengkombinasi kata kunci: “Strengthening Exercise”, “Kemampuan Fungsional”, “Lansia”. Partisipan pada studi ini adalah pasien lansia dengan osteoarthtritis genue yang mememnuhi kriteria inklusi. Hasil : Hasil dari penelitian ini terdapat peningkatan kemampuan fungsional lansia setelah diberikan implementasi keperawatan terapi nonfarmakologi dengan cara penerapan Strengthening Exercise selama 3 hari berturut-turut dalam 1 minggu, dimana diperoleh data ada peningkatan skor index Barthel dengan nilai kenaikan sebanyak skor 3 atau masih dalam kategori ketergantungan ringan tetapi terdapat kenaikan angka ketergantungan/ aktivitas index Barthel dengan kenaikan skor pada hari ke 2 dari 12 menjadi 14 dan hari ke 3 dari 14 menjadi 15. Hal tersebut menunjukan bahwa ada peningkatan kemampuan fungsional pada Tn. N setelah diberikan implementasi keperawatan terapi non farmakologi dengan cara Strengthening Exercise. Simpulan : Studi ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pihak institusi pendidikan, profesi kesahatan dan instasi kesehatan dalam pengaplikasian terapi non farmakologi Strengthening exercise pasien dengan diagnose gangguan mobilitas fisik.

Unduhan

Diterbitkan

2024-07-20